Berita

Pemprov DKI Akan Memasang Panel Surya Di 20 Sekolah Dan Puskesmas

Tuturan.com – Jakarta, Pemprov DKI Jakarta akan memasang panel surya di rooftop 20 gedung milik pemerintah, seperti sekolah, gor, dan puskesmas. Total anggaran yang disiapkan adalah Rp 15 miliar.

“Kami sekarang melakukannya di atap. Jadi, atap gedung sekolah dan puskesmas, intinya kita akan mengganti gedung pemerintah dengan sel surya. Tahun ini akan kita laksanakan di sekitar 20 lokasi sekitar 520 kilowatt, kata Kepala Tenaga Kerja Energi DKI Jakarta Hari Nugroho kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).

Harry mengatakan panel surya sudah dipasang di gedung-gedung pemerintah sejak tahun lalu. Sedikitnya 30 bangunan telah memasang panel surya. Sementara pemasangan tahun ini sedang dalam proses lelang.

 

“Saya baru memulai proses tender, mungkin awal bulan depan sudah ada kontraknya,” jelasnya.

“Jadi total ada 50 dan ini nanti akan dikembangkan sesuai roadmap kita di rencana daerah. Anggarannya sekitar Rp 15 miliar,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Anies Baswedan membuka empat gedung sekolah dengan konsep net zero carbon pada 2022. Saat itu, Anies menyebut pihaknya berencana menambah 20 sekolah lagi pada 2023.

Rabu (28/9/2022), ujar Anies Baswedan dari SDN 08 Ragunan, Pasar Mengu, Jakarta Selatan.

Selama ini, kata Anis, merancang sekolah karbon netral untuk tahun 2022 hanya bisa dilakukan dalam maket. Sekarang empat sekolah telah menjadi pemimpin di sekolah rendah. Dia berharap jumlahnya terus meningkat ratusan kali lipat ke depannya.

“Kemarin masih dalam bentuk maket, dalam bentuk foto, saya belum melihatnya secara langsung. Sekarang dengan 4, tahun depan jadi 20, dan semoga tahun-tahun berikutnya akan melompat lebih tinggi lagi. Kalau lompat 20 kali jadi 5 kali. Mudah-mudahan ada 100, mungkin 500, semoga sekolah ini terus menjadi sekolah ramah di Jakarta,” ujarnya.

Sekedar informasi, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan GBC Indonesia dalam menerapkan sekolah nol karbon. GBC Indonesia membantu simulasi dan analisis desain pasif, terutama simulasi pola aliran udara di lokasi, penyinaran matahari pada selubung bangunan, dan simulasi pencahayaan untuk melihat apakah kinerja bangunan sudah baik dan dapat mengurangi penggunaan energi.

Simulasi aliran udara dapat membantu memprediksi arah umum dan kecepatan angin sehingga perancang dapat memposisikan ventilasi untuk memaksimalkan ventilasi alami. Simulasi penyinaran matahari pada selubung bangunan membantu mengidentifikasi selubung bangunan yang terpapar panas matahari dan dapat mempengaruhi temperatur ruangan sehingga penggunaan AC dapat dikurangi.

Selain itu, pencahayaan alami sangat penting di sekolah karena berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Untuk meningkatkan efisiensi energi penerangan atau lampu, sinar matahari alami harus digunakan dengan memperhatikan kenyamanan termal dalam ruangan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Harap Nonaktifkan Adblock Pada Browser Anda