BEKASI – Anggota Legislatif DPRD Kota Bekasi dari Dapil IV Fraksi PKS, Latu Har Hary atau yang akrab disapa Bang Jampang menyikapi kisruh yang terjadi di SDN Jatiluhur 2 – Kecamatan Jati Asih antara pihak komite sekolah dengan kepala sekolah dan juga guru di sekolah tersebut.
Kejadian tersebut kata Latu, menjadi pembelajaran dalam dunia pendidikan di Kota Bekasi. Latu menceritakan bahwa
Kisruh terjadi saat itu, hanya pada masalah misskomunikasi saja. Dan hal tersebut bukan hal yang harus dibesar-besarkan sampai menuntut dilakukannya pergantian kepala sekolah karena dinilai arogan.
Latu juga mendorong agar semua harus menjaga kondusifitas proses belajar dan mengajar di dalam lingkungan sekolah. Masing-masing pihak harus mampu menekan ego dengan mengacu kepada tupoksi yang dimiliki masing-masing pihak.
“Terkait persoalan tersebut (miss komunikasi) saya tidak melihat ini sebagai sesuatu yang harus dibesarkan sampai harus dibahas di meja Komisi IV dengan memanggil seluruh stakeholder pendidikan tingkat sekolah dasar,”
Berkaca dari pengalaman di sekolah tersebut, Latu berharap jika segala sesuatu yang terjadi di sekolag harusnya bisa diselesaikan di lingkungan sekolah dengan duduk bersama-sama membahas masalah tersebut dengan kepala dingin.
Menurut Pandangan Latu terkait kondisi yang terjadi di SDN Jatiluhur 2 tidak dapat dikatakan sekolah melakukan pungutan liar. Dari informasi yang di dapat, Latu menilai sudah ada kesepakatan antar sekolah dengan pihak komite sekolah.
“Pelajaran yang kita bisa ambil yaitu komite sekolah juga bisa meminta kepada pihak sekolah apabila dirasa ada kebijakan yang kurang pas dengan bermusyawarah untuk mencapai mufakat,”
Dengan demikian segala permasalahan yang ada di lingkungan sekolah bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus mengganggu kondusifitas proses belajar dan mengajar di dalamnya.